hidup ini sebenarnya nikmat, jika kau sadar akan makna dan hikmah paksaan
nikmat, sangat nikmat
ketika tubuh kau paksa untuk sadar di malam yang sunyi
dan menyegarkan muka dengan basuhan air suci
memang berat,
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala berbincang dengan Tuhanmu.
ketika kecil, kau dipaksa untuk berangkat
kepada seseorang yang mengajarimu untuk membuka cakrawala
membuka jendela dunia
kadang tetesan dari salah satu indra menemani
sapaan perpisahan dari orang yang mencintaimu
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala kau sudah menjadi pecandu sastra
ketika kau tak mampu pun, dan hidup dalam kesederhanaan, karena keterpaksaan
coba kau lihat dari sudut pandang yang berbeda dengan jiwa
kala keringat mengucur
semakin deras
semakin nikmat
kau bawa hasil kerja kerasmu
walau hanya sedikit
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala kau bersyukur dan ikhlas
ketika kau sedang mencintai seseorang pun
karena keterpaksaan
kau berpisah dengannya
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala kau sudah berjarak dengannya
ketika kau dipaksa..
untuk mendengarkan alunan tarhim sebelum fajar menyingsing
dalam keadaan setengah sadar. . .
dan sejenak melamun untuk menikmati keadaan. . .
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala kau pejamkan mata dan dengan seksama meresapi indahnya melodi tarhim. . .
ketika kau terpaksa. . .
untuk merekam dalam semalam
semua karya-karya sosok jenius
dan melogika-kan semua dalam sebuah lembar untuk pemberi ilmu-mu
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala sebuah pengakuan kau dapatkan. . .
ketika kau terpaksa. . .
untuk menikmati matahari dan angin malam
dengan peluh
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala kau banting ragamu ke atas bungkusan buah dari kayu randu. . .
ketika kau dipaksa
untuk menyisihkan sebagian hakmu atas haknya
dan menahan sebagian egomu
untuk melampiaskan kebutuhan atau keinginanmu
atas apa yang terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala pemberianmu membuat mereka tersenyum
ketika kau dipaksa
untuk menahan nafsu
dan menciptakan keadaan
bahwa kau sebenarnya adalah hamba
atas apa yang akan terjadi,
kenikmatan akan kau temukan kala bedhug mewarnai kemenanganmu
atas semua paksaan, yang menyiksa ragamu
sebenarnya ada senyum di balik semuanya
hanya saja kau belum tahu, belum dewasa, atau belum sadar
bahwa paksaan itu membuat kita kuat, jiwa maupun raga
seperti saat karya ini ditulis
berat memang, mengungkapkan dalam mata yang setengah terbuka
sulit memang, menulis di kala pikiran belum mencapai kondisi prima
tidak nikmat rasanya, ketika tulisan ini dibuat dengan setengah hati, tanpa pendalaman dari hati. . .
sebagaimana hidupmu
coba nikmatilah keterpaksaan itu, dan berikan usaha terbaikmu. . .
jangan seperti tulisan ini,
yang seperti "kentang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar