Perjalanan dimulai dengan berkeliling kota Jember yang rinciannya dapat dijelaskan pada bab berikut ini :
Jember Ibukota NKRI |
Sehabis bangun tidur, ibu sang Jusrons memasakkan kami nasi, telur ceplok (telur mata sapi), tahu-tempe-mendol, dan sambal kecap yang nikmatnya tak dapat diungkapkan disini. Masakannya enak, "cocok iwak endog!"
Setelah mbadhog (eating) kami bergegas berkeliling kota. Tempat pertama yang kami singgahi adalah kediaman sang sultan Batoeghana.
Ketika tiba di kediaman sang sultan, kami menemukan bahwa sang sultan sedang bertapa. Ayahanda beliau bilang bahwa sang sultan sangat berbahaya alias tidak boleh diganggu saat bertapa karena akibatnya bumi akan mengalami gempa yang sangat dahsyat alias gonjang-ganjing.
Berikut ini foto sang sultan ketika bertapa yang berhasil kami dapatkan secara susah payah....
![]() |
Sang Sultan Batoeghana |
Tanpa kami sadari, sang sultan terbangun dan membuat bumi menjadi marah. Kami pun bertindak cepat dan profesional untuk mengatasinya. Tanpa pikir panjang, saya langsung berlari menuju warung di sebelah dan membelikan sesajen untuk sang sultan. Alhasil, kemarahan sang sultan pun berhasil kami redam. Selanjutnya, beliau bercerita panjang lebar tentang kegiatan dugemnya semalam di Jember....
(sebenarnya penulis diajak dugem, tapi malaikat rakib di pundak penulis membuat penulis tidak bisa ikut ke diskotik karena di diskotik ada malaikat detector)
Waktu berlalu, kami sadar bahwa kami masih punya tempat yang harus kami kunjungi.
Tanpa pikir panjang, kami pun segera berpamitan kepada sang sultan dan capcuz menuju rumah Kresna, seorang sahabat yang ringan tangan.
Tak perlu menceritakan kebaikannya dan biarkan kebaikannya diceritakan oleh organ tubuhnya di padang mahsyar, maka saya langsung mengalihkan pembicaraan ke perjalanan menuju ke rumah Pak Kyai (Umam)
Padepokan Kyai Haji Umam ZT terletak di selatan kota Jember dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.
Bersama inisial "K" (penyingkatan dilakukan untuk menyembunyikan nama agar kebaikannya tidak tersebar di dunia, tapi di akhirat) dan Sang Jusron, saya mengendarai motor menuju Kecamatan Ambulu. Sesampainya di Kecamatan Ambulu, kami sempat kesasar/tersesat. Hal tersebut terjadi dikarenakan sikap "yi mekyai" dari teman kami. Setelah menelepon pak Kyai, tersesat kami berkurang dan akhirnya sembuh.
Setibanya di rumah Pak Kyai, kami disambut dengan salam. Alhamdulillah, kami mendapatkan doa dari sang Kyai. Setelah salam, manggis dan rambutan pun ikut memeriahkan kedatangan kami. Secara sukarela, mereka menyerahkan diri kepada kami untuk dikuliti dan dimakan mentah-mentah. Kami pun tak kuasa menahan tangis karena rasa haru atas pengorbanan mereka. Tragis.
Pak Kyai Haji Umam Zt |
Masa Kecil Pak Kyai Haji Umam Zt |
Kemudian saya pun dipanggil oleh Pak Kyai untuk meniduri kerabatnya. Alhamdulillah, Pak Kyai memang tahu kemauan saya. Tanpa pikir panjang, saya pun mencopot kaos saya dan hanya menyisakan celana pendek. Gerakan pemanasan pun saya lakukan agar badan tidak kaget ketika menidurinya. Kurapikan pakaiannya dengan sapu penebah. Sedikit kasar, memang. Tapi semua ini kulakukan demi kebersihan dan kenyamanan saat saya menidurinya. Dengan halus, saya berbaring di atasnya. Kuluruskan kembali pakaiannya, dan saya pun termenung. Betapa indahnya hidup ini. Nikmat, nikmat sekali. Tak beberapa lama, saya pun terlarut dalam pelukan kerabat Pak Kyai, kasur.
Sore harinya, saya terbangun dan teman-teman masih berbincang di ruang tamu.
Saya pun berinisiatif untuk berangkat menuju pantai pasir putih malikan dan pantai watu ulo, pantai terindah di Jember. Kuambil kacamata dan pakaian untuk berenang. Lima menit kemudian kami pun berangkat.
Detik-detik sebelum keberangkatan |
Pantai Pasir Putih Malikan terdiri dari batuan karang yang tersusun indah. Di sebelah pantai pasir putih malikan terdapat pantai watu ulo yang terdiri dari batuan karang yang tersusun memanjang menyerupai ular. . .
Sayangnya, kami tidak sempat mengunjungi pantai watu ulo karena terbatasnya waktu. . .
Sayangnya, kami tidak sempat mengunjungi pantai watu ulo karena terbatasnya waktu. . .
subhanallah, nemu ae foto. sempat2e moto vandel. wkkkk
BalasHapushttp://khumams.wordpress.com/2012/03/22/keterlaluan/
BalasHapushttp://yurizher.blogspot.com/2012/08/untuk-memperbaiki-dunia-ini.html
BalasHapus